Menilik dari pengalaman penderita penebalan dinding rahim, atau yang biasa disebut hiperplasia endometrium, bisa dideteksi dengan melihat berbagai gejalanya, seperti siklus menstruasi yang tidak teratur, menstruasi yang mengalami keterlambatan dalam jangka waktu yang cukup lama, proses menstruasi yang terjadi secara terus-menerus, keluarnya darah dalam jumlah yang cukup banyak, serta sering ditemukannya bercak-bercak darah di pakaian dalam.
Wanita dengan hiperplasia endometrium biasanya akan merasakan gangguan kesehatan tubuh seperti sakit kepala, mudah lelah, serta kurangnya semangat dalam melakukan aktivitas harian. Jika dibiarkan, hiperplasia endometrium bisa berdampak lebih buruk, dan menyebabkan penderitanya mengalami anemia yang cukup parah, susah memiliki anak atau sulit hamil, serta mengalami pendarahan menstruasi tanpa henti yang tentunya akan mengganggu aktivitas harian serta kestabilan psikologis penderitanya. Selain itu, juga bisa menghambat keharmonisan hubungan suami-istri, bagi yang telah menikah.
Penyebab dari hiperplasia endometrium sendiri adalah akibat tidak seimbangnya jumlah hormon estrogen dan progesteron, yang mana kadar hormon estrogen lebih banyak dibanding kadar hormon progesteron. Peningkatan hormon estrogen sendiri disebabkan oleh pertumbuhan kista, yang bisa jadi merupakan bibit pertumbuhan sel kanker.
Hiperplasia endometrium biasanya dialami oleh wanita bertubuh gemuk, karena seringkali produksi hormon estrogennya jauh lebih banyak dibandingkan wanita yang bertubuh kurus. Hiperplasia endometrium juga tak mengenal usia, karena bisa dialami siapa saja, baik oleh wanita lajang, ataupun yang sudah pernah memiliki anak.
Jika anda merasakan gejala-gejala hiperplasia endometrium, ada baiknya pastikan kebenarannya dengan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) sebelum melalukan tindakan pengobatan. Dalam pengobatannya sendiri, terdapat berbagai pilihan pengobatan, baik secara medis maupun non medis. Untuk pengobatan medisnya bisa dilakukan dengan melakukan kuret yang dapat membantu menghentikan pendarahan, terapi hormon untuk membantu menyeimbangkan kadar hormon dalam tubuh, atau dengan pemberian obat-obatan tertentu. Sedangkan pengobatan non medisnya sendiri bisa dengan mengkonsumsi ramuan kunyit yang didapat dari perasan parutan kunyit sebanyak dua kali dalam sehari.
Salah satu hal yang penting untuk diingat adalah selama mengalami menstruasi atau saat timbul bercak-bercak darah, selalu gunakan merk pembalut terbaik untuk menghindari terjadinya iritasi atau infeksi yang bisa semakin memperburuk kesehatan tubuh dan organ intim.