Mengasah Kreativitas Anak dengan Mainan Tradisional

No comment 1207 views

Kreativitas Anak

Untuk melatih kreativitas anak dapat dilakukan dengan berbagai cara, tanpa harus menyediakan mainan modern yang cenderung mahal harganya. Kreativitas seorang anak dapat di bangun dengan memperkenalkan mainan tradisional sejak ia berusia dini. Selain lebih menyenangkan, mainan tradisional juga tidak menghabiskan banyak biaya,  bahkan bisa diperoleh secara gratis dengan cara membuatnya sendiri atau bersama dengan si kecil.

Kreativitas yang terbentuk dari hasil permainan tradisional sebenarnya tidak ada bedanya saat anak memainkan mainan modern. Bahkan lewat permainan tradisional, ada nilai ‘plus’ yang tidak bisa diperoleh dari permainan modern. Selain membangun kreativitasnya, mainan tradisional yang umumnya dimainkan secara bersamaan oleh teman sebaya, juga bisa membantu anak untuk lebih mudah berinteraksi dengan lingkungan dan teman-temanya. Sehingga anak akan tumbuh secara alami dengan segudang kreativitas yang sesuai dengan tahap usianya.

Orang tua tidak perlu mengambil pusing untuk memilihkan mainan tradisional apa yang cocok untuk diberikan pada si kecil. Karena rata-rata permainan tradisional sangat baik untuk membantu meningkatkan kreativitas anak. Dan jangan ragu-ragu untuk memberikan ijin kepada si kecil bila ia ingin bermain mainan tradisional dengan teman-temannya. Karena itu sangat baik untuk membangun interaksi dengan lingkungan sekitar rumah. Nah, bagi Anda yang ingin memberikan mainan tradisional kepada si kecil, berikut beberapa permainan tradisional yang bisa Anda berikan.

1. Gobag Sodor

Gobag sodor atau sebagian daerah ada yang menyebutnya dengan nama Galah asin, galasin dan sebagainya, merupakan salah satu permainan yang dilakukan secara berkelompok (tim) yang baik untuk melatih kreativitas serta ketangkasan si kecil. Selain memang karena menyenangkan, permainan ini mengajarkan anak tentang pentingnya membangun kerjasama dengan anggota tim agar bisa memenangkan permainan. Dalam permainan gobag sodor, si kecil di tuntut untuk bisa mengatur strategi agar bisa ‘mengalahkan’ lawan (tim lawan). Tak hanya itu saja, permainan yang mengandalkan pergerakan tubuh ini dapat dijadikan sebagai pengganti olahraga, sehingga si kecil bisa lebih sehat dibanding jika ia hanya duduk diam menikmati permainan modern.

2. Congklak

Permainan lainnya yang bisa Anda perkenalkan pada si buah hati adalah permainan congklak. Permainan merupakan permainan yang cukup seru di zaman-nya. Permainan tradisional ini dapat melatih konsentrasi si anak lebih baik dibanding dengan mainan edukasi pada mainan modern. Permainan ini tidak membutuhkan pergerakan fisik yang banyak, karena pada umumya, anak hanya perlu duduk manis sembari memikirkan strategi apa agar ia bisa memangkan permainan ini. Secara tidak langsung, dengan bermain congklak, anak diajarkan berhitung dan berfikir secara logika agar bijih congklak tidak sampai masuk ke dalam lubang yang kosong. Dengan kata lain, lewat permainan ini kreativitas dan kecerdasannya dapat terbentuk dengan lebih baik.

3. Petak Umpet

Permainan tradisional yang tak kalah seru lainnya adalah petak umpet. Petak umpet biasanya dimainkan oleh lebih dari 2 orang (anak). Tapi orang tua pun, juga bisa ikut berpartisipasi dalam permainan seru ini. Permainan petak umpet, dapat melalui kecerdasan motorik anak, karena prinsip permainan ini adalah berfikir bagaimana caranya agar selamat dari status jaga dengan tidak ketahuan saat umpet di mana.

Selain itu, permainan petak umpet juga bisa menjadi pengganti aktifitas olahraga seperti layaknya permainan gobag sodor. Karena permainan ini menuntut si kecil untuk berlari dan atau berjalan dengan cepat agar bisa bersembunyi dengan aman.

Leave a reply "Mengasah Kreativitas Anak dengan Mainan Tradisional"