Bukan rahasia lagi jika seorang Ibu hamil kerap dihantui oleh rasa takut akan mitos-mitos yang berasal dari orang tua zaman dulu. Mulai dari perilaku sehari-hari yang harus benar-benar dijaga, hingga makanan ibu hamil yang banyak sekali pantangannya. Walaupun begitu, pantangan-pantangan tersebut terkadang ada yang memang benar tidak boleh dilanggar karena bisa berpengaruh buruk pada janin, tapi tak sedikit pula yang hanya sebatas mitos yang bisa disangkal oleh ilmu pengetahuan medis. Namun, apapun itu mitosnya kembali lagi pada kepercayaan Anda masing-masing. Yang pasti ada hal-hal yang sebaiknya Anda ketahui sebelum menyimpulkan apakah itu mitos atau fakta.
Nah biar lebih jelasnya, silahkan simak ulasan terkait mitos atau fakta mengenai makanan untuk ibu hamil berikut ini:
- Pola Makan Naik (2x lipat)
Kebanyakan ibu hamil masih berfikir jika pola makan saat hamil akan naik menjadi 2x lipat bahkan lebih. Mengingat semasa hamil, tubuh akan membutuhkan banyak asupan gizi, baik untuk ibu hamil dan juga janinnya. Sehingga porsi makan pun menjadi meningkat. Namun faktanya itu hanya sugesti semata. Tubuh ibu hamil tidak membutuhkan asupan makanan yang banyak apalagi jika harus makan diluar porsi biasanya. Jika hal tersebut dipaksakan justru akan berakibat buruk pada kesehatan seperti dapat mengganggu sistem pencernaan. Yang benarnya adalah makanan ibu hamil sebaiknya mengandung gizi yang seimbang dengan porsi yang cukup. Dengan makanan yang dimakan akan lebih mudah diserap oleh tubuh dan calon bayi.
- Minum Es
Mitos selanjutnya yang sering beredar dikalangan Ibu hamil adalah larangan untuk minum es. Bayi besar atau memiliki bobot tubuh diatas normal kerap menjadi alasan mengapa ibu hamil dilarang minum es. Padahal faktanya sama sekali tidak benar. Minum es dalam kapasitas yang cukup, tidak akan mengganggu kehamilan. Bahkan jika Ibu sedang hamil muda atau hamil tua sekalipun. Tidak ada larangan untuk minum es selama tidak berlebihan.
- Daging Merah
Ada mitos yang mengatakan jika mengkonsumsi daging merah saat hamil dapat membahayakan kondisi janin. Mulai dari bayi yang lahir memiliki kulit yang kotor, hingga dapat menyebabkan luruhnya embrio. Benarkah seperti itu? Sayangnya mitos tersebut tidaklah benar. Mengkonsumsi daging merah saat hamil bahkan dianjurkan oleh pakar medis. Makanan ibu hamil berupa daging merah tanpa lemak mengandung asupan zat besi yang sangat tinggi. Apalagi jika diolah tanpa menggunakan minyak (jenuh) manfaatnya akan semakin terasa. Zat besi pada daging merah berfungsi untuk mencegah anemia di usia trimester pertama.
- Kacang Tanah
Makanan olahan dari kacang tanah memang sangat nikmat. Namun mitos yang beredar, ibul hamil tidak boleh mengkonsumsi makanan yang berbahan kacang tanah. Banyak yang beranggapan jika kacang tanah dapat menimbulkan alergi pada janin, sehingga kacang tanah dilarang keras untuk dikonsumsi saat hamil. Faktanya, kacang mengandung protein yang sangat tinggi yang baik untuk tubuh ibu dan juga calon bayi. Akan tetapi jika ditemukan ada bayi yang lahir dengan berbagai alergi, itu bukan karena kacang tanah yang dikonsumsi saat hamil muda, melainkan adalah faktor turunan. Namun perlu diingat juga, sebaiknya jangan mengkonsumsi kacang tanah dalam jumlah yang berlebih. Karena protein yang berlebih bisa mengganggu kesehatan janin.