Mempersiapkan Tabungan Pendidikan Anak Sedini Mungkin

Di zaman sekarang ini, semua serba mahal mulai dari sembako sampai dengan biaya sekolah. Maka itu saya sudah mempersiapkan tabungan masa depan anak saya bahkan sebelum ia lahir. Saya dan suami sepakat membuka tabungan pendidikan untuk anak-anak kami. Tujuannya adalah membantu meringankan biaya masuk ke sekolah. Anda para orang tua ataupun calon orang tua ingin mengetahui tips menabung untuk masa depan pendidikan anak? Berikut saya jabarkan tips singkat menabung ala Bunda Asraf:

1. Buka tabungan jangka panjang

Nama tabungannya yaitu Investa Cendikia di Bank Syariah Terbesar di Indonesia. Selain saya bisa menabung saya juga mendapatkan keuntungan dari asuransinya. Jadi, ada 2 keuntungan yang akan saya dapatkan. Tabungan ini di debet setiap bulannya, besarnya yang di debet tergantung dari kesepakatan nasabah. Minimal pendebetan adalah Rp 100.000,- dengan maksimal Rp 200.000.000,-. Biasanya yang namanya tabungan jangka panjang seperti ini, syaratnya tidak boleh dilakukan penarikan tunai. Tetapi tabungan investa cendikia ini dapat dilakukan penarikan kapanpun dengan catatan saldo minimal adalah Rp 1.000.000,-. Untuk lebih tahu perihal Tabungan Investa Cendikia ini tunggu di artikel BundaAsraf.com selanjutnya

2. Konsisten dalam berkomitmen

Jika niat Anda dalam menabung adalah untuk pendidikan anak Anda, maka Anda tidak boleh mengambilnya sepeserpun walau itu untuk keperluan anak Anda juga, seperti misalnya membeli perlengkapan sekolahnya. Karena tabungan ini Anda niatkan untuk keperluan pendidikan anak. Maka sisihkan kembali uang Anda untuk keperluan sekolahnya dari tabungan yang lain.

3. Persenan menabung

Jika Anda bingung berapa rupiah yang pantas Anda sisihkan untuk ditabung maka persentase ini wajib Anda ketahui. Ini tidak terlepas dari Anda yang penghasilan tetap ataupun tidak tetap. Anda juga bisa kunjungi situs cermati.com untuk melihat perbandingan mengenai tabungan pendidikan untuk anakn Anda [Perhatikan diagram di bawah ini]

Saya kasih sedikit gambaran, jika Anda dan suami memiliki pendapatan Rp 7.000.000,- maka diagram keuangan Anda sebagai berikut:

• Untuk biaya hidup sehari-hari : Rp 3.150.000,-
• Lifestyle: Rp 1.750.000,-
• Tabungan Pendidikan: Rp 1.400.000,-
• Tabungan Liburan : Rp 700.000,-

Persentasi ini Anda dapat membuatnya sendiri sesuai dengan kebutuhan, karena saya sekeluarga hobi travelling maka itu saya masukkan biaya tabungan untuk liburan, jadi setidaknya dalam setahun kami melakukan perjalanan sekeluarga untuk refreshing. Jika Anda masih ingin memiliki sesuatu seperti mobil, rumah ataupun villa maka Anda dapat menukarnya. Khusus untuk lifestyle adalah biaya yang wajib Anda masukkan karena Anda bekerja dan Anda pun pantas menikmati hasil dari kerja keras Anda, tapi dengan catatan tidak boleh lebih besar dari kehidupan sehari-hari. Jadikan ia, nomor 2 agar Anda pun tetap modis dan terhindar dari julukan si pelit.

Alhamdulillah sudah setahun berjalan saya membuka tabungan ini, tidak terasa uang ditabungan anak saya sudah lumayan walaupun anak saya belum genap berusia setahun.

Pentingnya perencanaan keuangan khususnya untuk masa depan anak, agar kelak Anda sebagai orang tua tidak terlalu merasa terbebani oleh biaya pendidikan yang akan terus naik pada tiap tahunnya. Karena saya dan suami memiliki impian untuk dapat menyekolahkan anak kami lebih tinggi dari pada gelar yang dimiliki ayah dan bundanya. Saya yakin Anda sebagai orang tua pun menginginkan demikian.

Jadi, buat Anda para orang tua ataupun calon orang tua, mulailah menabung dari sekarang untuk masa depan anak Anda. Jangan tunggu sampai anak Anda lahir, mulailah dari saat ini. Tidak perlu sejuta dalam sebulan, Rp 250.000,- pun dalam sebulan jika dikalikan 60 bulan maka tabungan anak Anda akan terkumpul Rp 15.000.000,- sangat cukup untuk biaya anak masuk TK. Dan Anda pun pasti akan sangat terbantu. Karena apa?

Karena Anda adalah orang tua cerdas yang membuka tabungan anak demi masa depan anak yang cemerlang. Mari ciptakan generasi penerus bangsa yang memiliki pendidikan tinggi dan akhlak yang mulia.

Salam KEB Medan.